Peserta Pembekalan Pengajar Praktik Guru Penggerak Angkatan 5 gelombang 2 Kelas J berjumlah 28 orang yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok yakni kelas J1 dan J2. Pada hari selasa 22 Maret 2022 telah selesai mengikuti Pembekalan Pengajar Praktik Guru Penggerak. Pembekalan dimulai dari hari/tanggal: Sabtu, 5 Maret 2022 hingga berakhir hari selasa, 22 Maret 2022. 28 peserta Pengajar Praktik Guru Penggerak Angkatan 5 gelombang 2 Kelas J tersebut berasal dari Kabupaten provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, yang terdiri dari guru-guru, kepala sekolah dan pengawas yang berprestasi di bidangnya dan sudah melalui seleksi begitu ketat.
Tugas utama Pengajar Praktik Guru Penggerak adalah sebagai pendamping guru penggerak dalam proses pendidikan Guru Penggerak. Pengajar Praktik juga berperan sebagai orang yang berbagi praktik baik, mengevaluasi dan memberikan umpan balik (feedback) kepada calon guru penggerak selama pendidikan yaitu 6 bulan. Kompetensi yang harus dimiliki Seorang Pengajar Praktik yakni, menguasai teknik dan keterampilan mentoring dan coaching, menyusun rencana pendampingan, membuat kesepakatan dengan calon guru penggerak, membuat jadwal Pendampingan, memiliki komitmen untuk memenuhi tenggat waktu mengevaluasi, dan memberi umpan balik kepada calon guru penggerak serta dapat berkomunikasi dengan efektif.
Kegiatan penutupan dilaksanakan secara Virtual oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dan ditutup langsung oleh Ka. Pokja Guru Penggerak Dr. Kasiman. Dalam Kesempatan ini Dr, Kasiman menyampaikan bahwa Pengajar Praktik ini Sudah menerima semua materi, adapun tugas Pengajar Praktik nantinya adalah melakukan pendampingan individu, memfasilitasi lokakarya secara luring, namun dalam keadaan tertentu di pertimbangkan sesuatu hal yang terpenting adalah kesehatan, sehingga jika tidak memungkinkan luring dapat dilaksanakan secara daring, mengevaluasi, menilai, memberikan umpan balik dengan bobot penilaian sebesar 50%. Baik atau tidak lulusan Guru Penggerak tergantung dari Pengajar Praktik, berikan penilaian secara Obyektif agar mendapatkan Guru Penggerak berkualitas karena Guru Penggerak adalah calon pemimpin masa depan Pendidikan. Lebih lanjut Dr. Kasiman mengingatkan Calon Pengajar Praktik untuk Membuat laporan, memfasilitasi refleksi Calon Guru Penggerak, serta Rencana tindak lanjut. Materi sudah diberikan semua oleh instruktur dan fasilitator itu adalah dasar bagaimana menjadi Pengajar Praktik untuk itu Dr.kasiman berpesan agar Pengajar Praktik mengembangkan diri, memantaskan dan memantapkan diri, caranya adalah dengan mempelajari modul-modul secara pribadi dengan baik dan mendalaminya serta mempraktekkan secara langusung. Praktik baik dapat diterapkan di sekolah masing-masing tidak usah menunggu menjadi Guru Penggerak untuk menerapkanya. Setelah pembekalan Pengajar Praktik akan diberikan sertifikat 120 JP dan dikirim melalui SIM PKB masing-masing, “Pengajar Praktik bisa benar-benar siap dan profesional mendampingi Calon Guru Penggerak bukan Kaleng-kaleng, dan terutama adalah menjaga nama baik yang menjadi citra diri sebagai pendamping Calon Guru Penggerak, tegas Dr. Kasiman.
Banyak cerita inspiratif kami peroleh tidak hanya dari instruktur dan pendamping, tetapi dari rekan peserta CPP yang menceritakan kisah/pengalamannya tanpa berpikir panjang tertuang dalam setiap tugas yang kami peroleh bersama. Beragam masalah dan beragam solusi yang telah dilakukan oleh CPP kelas J memperkaya pengetahuan kami tentang roh guru hakikatnya adalah rasa atau jiwa yang ingin maju bersama sukses semua serta menginginkan peserta didik untuk sehat, sukses, selamat dan bahagia dengan berusaha memberikan layanan pendidikan sesuai dengan bakat dan minat peserta didiknya.
Instruktur Yang Memperkenalkan Refleksi Keren
Budaya refleksi menjadi kebiasaan yang baru kami lakukan, memungkinkan saya sebagai peserta sadar diri akan pentingnya refleksi dalam memperbaiki diri menghadapi tantangan, hambatan, rintangan serta perubahan yang terjadi. Refleksi diri ini bagi saya bukan hal yang baru, tetapi cara yang selama ini saya lakukan masih klasik dengan selalu fokus pada penyelesaian masalah saja dengan mengabaikan aset serta kemungkinan-kemungkinan baru yang dapat menjadi bagian untuk kebaikan dan kemajuan.
Bapak ini luar biasa, akrab, Seru, humoris, cerdas bersahabat banyak metode refleksi diri diperkenalkan dan tidak menuntut kita untuk memakai 1 pola, tetapi memperlihatkan metode yang menyebabkan kami sadar diri bahwa refleksi diri yang selama ini kami lakukan salah, namun anehnya beliau berkata tidak ada yang salah yang ada benar dan benar banget.
Keseruan berlangsung setiap Pak Nunu (sapaan akrab) membawakan materinya, yang lebih seru lagi saat beliau berpamitan karena materinya telah selesai, beberapa teman kami menangis padahal ini pembelajaran jarak jauh (on line). Saya awalnya larut dalam haru, namun menjadi sadar bahwa meski pembelajaran jarak jauh jalinan keakraban itu dapat diciptakan.
Posting Komentar